ya,saya pernah.
Pernahkah kamu merasa tidak ada orang lain yang bisa mengerti kamu?
ya,saya juga pernah
Adakah orang yang paling kamu inginkan untuk peduli kepada kamu tapi pada kenyataannya dia sama sekali tidak peduli?
ya, saya juga ada.
Pernahkah muncul perasaan ingin rasanya dikasihani oleh orang itu sehingga dia menjadi peduli dengan kamu?
ya, berapa kali saya muncul perasaan itu,khayalan ingin sakit, atau apa biar orang itu peduli sama saya.
Tapi, pernahkah kamu merasa ingin mati karena orang yang kamu inginkan itu tidak peduli dengan kamu?
sejauh ini saya bersyukur karena saya tidak pernah punya pikiran seperti itu. Seterpuruk apapun saya, belum pernah saya berpikir seperti itu.
Mungkin yang saya pikirkan adalah, sudah hebat dan benarkah saya di hadapan Tuhan, sehingga saya berani mengambil haknya untuk mengakhiri hidup saya.
Sudah hidup benarkah saya di dunia ini? apakah sudah membawa perubahan?
dan bagaimana nasib keluarga dan kerabat saya apabila saya meninggalkan mereka.
saya beruntung masih punya pikiran seperti itu yang menjaga agar akal saya masih logis.
Tapi saya sangat marah saat kata-kata ingin mati itu terucap dari kenalan saya.
Semudah itu kah mati? yaa semudah itu kalau Tuhan berkehendak.
Sebegitu tidak berhargakah hidup? katanya ya, tidak berharga karena satu-satunya yang dimiliki pergi,
sebegitu tidak berhargakah hidup yang sudah dikasih Tuhan ini?
sebegitu tidak berhargakah orang tua, keluarga dan teman-teman sehingga tega ditinggalkan seenaknya saja?
ingat, bukan anda saja yang pernah merasakan hal ini, saya juga pernah kehilangan dan punya pikiran-pikiran seperti itu walaupun tidak separah itu.
tapi saya sadar, pikiran itu sia-sia dan sangat berbahaya.
dan pada akhirnya saya bersyukur Tuhan tidak menghukum saya atas pikiran-pikiran gila itu.
dan pada akhirnya saya diberi kekuatan untuk bangkit kok.
Tuhan mengetahui yang terdalam dari pikiran kita, dia mengetahui hati kita.
kita tidak pernah bisa membayangkan apabila tiba-tiba Dia iseng membuat kita jera dengan segala pikiran-pikiran gila kita.
dan saat itu terjadi
menyesal pun, manusia sudah tidak bisa lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar